PANGANDARAN JAWA BARAT - Dalam rangka memperingati bulan Bung Karno, Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDI Perjuangan) Pangandaran, Jawa Barat bakal menggelar berbagai rangkaian kegiatan.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pangandaran H Jeje Wiradinata dalam Pidatonya diacara memperingati bulan Bung Karno, bertempat di Alun-Alun Paamprokan, Pamugaran, Pangandaran.Jumat (01/07/2022).
Ketua DPC PDI Perjuangan Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan secara terbuka untuk masyarakat Kabupaten Pangandaran.
“ Adapun rangkaian acara dikolaborasikan dengan kegiatan religius, nasionalis, kultural dan budaya dan di setiap kegiatan memiliki makna penting juga memiliki nilai filosofis tinggi, ” kata Jeje.
Melalui kegiatan Senam Sicita, kata Jeje, masyarakat akan dikenalkan dengan nilai-nilai nasionalis. Sedangkan pada lomba kreasi kuliner tradisional urab mengenalkan kultur dan budaya nenek moyang Indonesia.
“Kalau Festival Sholawat masyarakat akan tumbuh religius. Begitu juga melalui kegiatan Pasang Giri Tembang Pupuh Buhun/Raehan, masyarakat akan mengenal budaya dan tradisi, ” ujarnya.
Sementara, dengan kegiatan bersepeda atau sepeda sehat, masyarakat akan mengetahui bahwa gowes itu membuat tubuh bugar. Dan bersepeda termasuk olahraga yang murah meriah.
“Panitia juga menyediakan beberapa doorprize menarik bagi masyarakat. Untuk itu kami mengajak mari kita meriahkan Gebyar Bulan Bungkarno 2022 dengan gembira dan ceria, " kata Jeje.
Menurutnya, untuk Festival Sholawat akan dilaksanakan pada Minggu (17/7/2022) yang bertempat di Islamic Center Pangandaran.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Kemudian, Rabu (20/7/2022) bakal digelar Pasang Giri Tembang Pupuh Buhun/Raehan untuk tingkat pelajar dan remaja di Sanggar Dangiang Mustika Sari, Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi.
Minggu (24/7/2022) ada kegiatan sepeda sehat. Dengan rute, Star dari Alun-Alun Parigi dimulai jam 07.00 WIB ke Alun-Alun Paamprokan, Pangandaran, " Sebutnya. (Anton AS)